NUSA TENGGARA TIMUR
1.
Pengetahuan
Umum
Nusa Tenggara Timur adalah sebuah
provinsi Indonesia yang terletak di tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri
dari beberapa pulau, antara lain Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote,
Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue. Ibukotanya terletak di Kupang, Timor
Barat. Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 550 pulau, tiga pulau utama di
Nusa Tenggara Timur adalah Flores, Sumba dan Timor Barat.
Provinsi ini menempati bagian barat
pulau Timor. Sementara bagian timur pulau tersebut adalah bekas provinsi
Indonesia yang ke-27, yaitu Timor Timur yang merdeka menjadi negara Timor Leste
pada tahun 2002.
Portugis telah membuat kota ini memiliki peran
penting karena sebelumnya NTT merupakan tempat yang terpencil dan jarang
dikunjungi pendatang. Portugis juga yang telah memberi nama Pulau Timor dan
Solor.
Abad ke-17, Belanda mencoba mengambil alih
namun sedikit yang telah dilakukan di wilayah ini. Setelah berabad-abad,
kehidupan alam liar di sini tidak berubah sehingga cocok untuk Anda yang
menginginkan petualangan di tempat yang eksotik dan alami.
Nusa Tenggara Timur biasa dikenal dengan bumi
Flobamor karena merupakan singkatan dari nama pulau-pulau besar yang merangkai
Propinsi tersebut yaitu Flores, Sumba, Timor dan Alor di samping itu banyak
pulau-pulau lain yang berada di dalamnya.
Nusa Tenggara Timur memiliki
beberapa sub etnis di dalamnya yang berbeda bahasa maupun adat-istiadatnya. Sub
etnis itu antara lain:
·
Suku Dawan,
di pulau Timor
·
Suku Belu,
di bagian selatan dekat perbatasan Timor Leste
·
Suku Marae,
dekat perbatasan Timor Leste
·
Suku Kari,
dekat perbatasan Timor Leste
·
Suku Kemak
dekat perbatasan dengan Timor Leste
·
Suku Helong,
di sekitar kota Kupang dan pulau Semau
·
Suku Rote di
pulau Rote
·
Suku Sabu di
pulau Sabu
·
Suku Alor di
pulau Alor
·
Suku Flores
di pulau Flores
·
Suku Sumba
di pulau Sumba
Penduduk
asli Nusa Tenggara Timur terdiri dari berbagai suku yang mendiami daerah-daerah
yang tersebar diseluruh wilayah Nusa Tenggara Timur yaitu sebagai berikut:
o Helong:
Sebagian wilayah Kabupaten Kupang (Kec.Kupang Tengah dan Kupang Barat serta
Semau).
o Dawan:
Sebagian wilayah Kupang (Kec. Amarasi, Amfoang, Kupang Timur, Kupang Tengah,
Kab timor Tengah selatan, Timor Tengah Utara, Belu (bagian perbatasan dengan
TTU).
o Tetun:
Sebagian besar Kab. Belu dan wilayah Negara Timor Leste.
o Kemak:
Sebagian kecil Kab. Belu dan wilayah Negara Timor Leste.
o Marae:
Sebagian kecil Kab. Belu bagian utara dekat dengan perbatasan dengan Negara
Timor Leste.
o Rote: Sebagian
besar pulau rote dan sepanjang pantai utara Kab Kupang dan pulau Semau.
o Sabu / Rae
Havu: Pulau Sabu dan Raijua serta beberapa daerah di Sumba.
o Sumba: Pulau
Sumba.
o Manggarai
Riung: Pulau Flores bagian barat terutama Kan Manggarai dan Manggarai Barat.
o Ngada:
Sebagian besar Kab. Ngada.
o Ende Lio:
Kabupaten Ende.
o Sikka-Krowe
Muhang: Kabupaten Sikka.
o Lamaholor:
Kabupaten Flores Timur meliputi Pulau Adonara, Pulau Solor dan sebagian Pulau
Lomblen.
o Kedang:
Ujung Timur Pulau Lomblen.
o Labala:
Ujung selatan Pulau Lomblen.
o Pulau Alor:
Pulau Alor dan pulau Pantar.
Selain itu, Povinsi Nusa Tenggara
Timur kaya akan bahasa daerah. Jumlah bahasa yang dimiliki cukup banyak dan
tersebar di masing-masing pulau seperti di bawah ini:
Timor, Rote,
Sabu, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya menggunakan bahasa Kupang, Melayu
Kupang, Dawan Amarasi, Helong Rote, Sabu, Tetun, Bural.
Alor dan
pulau-pulau disekitarnya menggunakan bahasa Tewo kedebang, Blagar, Lamuan Abui,
Adeng, Katola, Taangla, Pui, Kolana, Kui, Pura Kang Samila, Kule, Aluru, Kayu
Kaileso.
Flores dan
pulau-pulau disekitarnya menggunakan bahasa melayu, Laratuka, Lamaholot,
Kedang, Krawe, Palue, Sikka, lio, Lio Ende, Naga Keo, Ngada, Ramba, Ruteng,
Manggarai, bajo, Komodo.
Sumba dan
pualu-ulau kecil disekitarnya menggunakan bahasa Kambera, Wewewa, Anakalang,
Lamboya, Mamboro, Wanokaka, Loli, Kodi.
2. Sumber Daya Alam
Pertanian
dan Perkebunanan
Produksi
pertanian adalah padi, jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian, sayur-sayuran dan
buah-buahan. Luas arela tanaman produktif meningakat sebesar 11,94% dan
peningkatan prosuksi sebesar 9,97%
Kehutanan
Luas arela hutan adalah 1,81 juta hektar dengan hasil hutan adalah 87000m3
kayu dan arang, serta 29,78 juta ton berupa hasil non kayu, kulit dan
madu sebanyak 24000L
Pertambangan
Potensi pertambangan berupa eksplorasi panas bumi di
Flores, penambangan marmer di Timor dan penambangan biji besi di Sumba. Selain
itu, terdapat komoditas yang bernilai rendah berupa batu karang, sirtu, batu
pecah, batu gelondongan, batu warna dan batu kapur.
Dari segi susunan
batuannya, 40% dari propinsi NTT terdiri atas batuan Kompleks Bobonaro, yang
selama ini dikenal memiliki kandungan mangan tinggi. Dari segi kualitas, logam
mangan di propinsi NTT ini merupakan salah satu yang terbaik dan termasuk
kualitas nomor satu di dunia. Cadangan mangan di NTT pada saat eksplorasi
diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri logam di Indonesia
dan pasar ekspor untuk puluhan maupun ratusan tahun ke depan.
3.
Ciri
Khas dan Kesenian
Berikut ini adalah
beberapa ciri khas serta kesenian yg ada di NTT :
o
Rumah Adat
Salah satu
contoh rumah adat Nusa Tenggara Timur disebut Saoata Musalakitana. Rumah Saoata
Musalakitana adalah rumah rumah adat di NTT, untuk tempat tinggal lurah, camat
atau pembesar lainnya. Rumah ini berbentuk panggung dan dibawahnya terdapat
balai panjang tempat menerima tamu yang tiangnya berdiri dari landasan batu
besar, sehingga tidak perlu ditanam dalam tanah.
o Pakaian Adat
Pakaian adat
yang dipakai kaum pria di NTT berupa topi dengan bentuk yang khas, baju jas
ttup, selempang kain tenun dan bersarung kain tenun. Sebilah golok terselip
didepan perut. Perhiasan yang dipakai berupa kalung dan pending.
Sedangkan
wanitanya memakai hiasan kepala berbentuk bulan sabit, kain tenun yang
menyelempang di bahu dan kain tenun yang menutup bagian dada hingga
kaki.perhiasan yang dipakai adalah subang, kalung, pending, dan gelang tangan.
Pakaian ini berdasarkan pakaian adat Rote.
o Tari-Tarian
Daerah
a.
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat sifat
keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yag dipakai berupa
cambuk dan perisai.
b.
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara
Khinatan. Tari ini berupa upacan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar
yang dikhinat sehat lahir dan batin dan suksesdalam hidupnya.
c.
Tari Lendo Nusa Malole, berarti tarian ini dari negeri
yang indah. Tari garapan yang menggunakan irirngan musik sasando ini merupakan
tari penyambut tamu yang memanfaatkan gerak gerak tari tertentu agar massa ikut
dalam kegembiraan.
d.
Tari lego-lego, biasa digunakan dalam segala kegiatan
upacara adat di alor. Namun, sekarang lebih banyak digunakan saat menyambut
tamu, dalam acara pernikahan, dan sebagainya. Tarian Lego-lego adalah tarian
khas dimana bentuk lingkaran adalah ciri khasnya. Warga saling merangkul,
bernyanyi dan bergerak seirama. Terkadang mereka berjalan perlahan, terkadang
cepat setengah berlari namun menyamping. Gelang-gelang yang menghiasi kaki perempuan
Takpala menghasilkan nada tersendiri dari gemerincing gelang yang berpadu.
o
Senjata Tradisional
Senjata yang
umumnya dipakai oleh penduduk NTT adalah Sundu atau Sudu, semacam keris.
Penduduk menganggapnya sebagai senjata tikam yang keramat. Senjata lainnya
adalah Saweo, Pisau, Kampak, Parang, dan Senapan Tumbuk.
o
Alat Musik Sasando
Sasando
merupakan alat musik tradisional khas pulau Rote, Nusa tenggara Timur. Di pulau
Rote, istilah Sasando sering disebut sasandu yang berarti alat yang bergetar
atau berbunyi. Cara memainkan alat musik ini dengan dipetik.
Konon,
Sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Sekilas bentuk
sasando mirip alat musik petik lainnya, seperti gitar, biola, dan kecapi.
Namun, uniknya Sasando memiliki bunyi merdu khas yang berbeda. Sasando terbuat
dari daun lontar dan bambu. Sedangkan dawainya terbuat dari kawat halus seperti
senar string. Setiap lima tahun sekali daun lontar harus diganti, karena daun
ini mudah berjamur.
o
Kain
Tenun NTT
Kain Tenun NTT adalah kain yang
dibuat dari proses menenun
oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur. Tenun sendiri
merupakan kegiatan membuat kain dengan cara memasukan benang pakan
secara horizontal pada benang-benang lungsin,
biasanya telah diikat dahulu dan sudah dicelupkan ke pewarna alami. Pewarna
alami tersebut biasanya dibuat dari akar-akar pohon dan ada pula yang
menggunakan dedaunan.
Berdasarkan cara membuat, kain tenun NTT dibedakan
menjadi :
· Tenun ikat,
motif diciptakan dari pengikatan benang. Pada daerah lain yang diikat ialah
benang pakan maka pada kain tenun di NTT dibuat dengan cara kain lungsi yang
diikatkan.
· Tenun Buna,
berasal dari Timor Tengah Utara, yaitu menenun dengan cara menggunakan benang
yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke pewarna.
4. Sistem Mata Pencarian dan Ekonomi
Sebagian
besar wilayah Nusa tenggara Timur tidak memiliki tanah yang subur, miskin
sumber alam, dan iklimnya amat kering. Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi
terkering di Indonesia. Tapi bukan berarti wilayah Nusa Tenggara Timur tidak
punya potensi ekonomi yang memadai.
Sebagian
warga Nusa Tenggara Timur mengolah tanaman perkebunan dan tanaman komersial
seperti cabe, kopi, kakao,dan mete yang hasilnya dijual ke pedagang perantara
setempat atau dari luar pulau. Selain itu penduduk Nusa Tenggara Timur juga
banyak yang beternak, terutama sapi dan kerbau, serta kerajinan tenun ikat dan
ukiran. Usaha-usaha itu umumnya dilakukan dalam skala kecil dan menengah (UKM).
5.
Objek
Wisata
Taman
Nasional Pulau Komodo
Pulau
Komodo terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai
habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional
Komodo . Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan
oleh Selat Sape, termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling
barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
Pulau
Komodo, tempat hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga
Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan
pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah keseluruhan
mencapai sekitar 2500 ekor. diperkirakan sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam
Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional
Komodo.
Gunung Kelimutu
Gunung Kelimutu adalah gunung berapi
yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia.
Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu,
Kabupaten
Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau
ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang
berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut
selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang
berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut
kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti
masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan
warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu
Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi
yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata
Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah
meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan
danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat
berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Para penduduk
di sekitar Danau Kelimutu percaya, bahwa pada saat danau berubah warna, mereka
harus memberikan sesajen bagi arwah orang - orang yang telah meninggal. Luas
ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta
meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor.
Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian
dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.
Pantai
Tablolong
Pantai
Tablolong merupakan salah satu pantai yang terletak di Nusa
Tenggara Timur. Mengapa dinamakan Tablolong karena mengambil dari nama sebuah
kampung nelayan kecil di ujung paling timur. Pantai Tablolong berlokasi di
Kupang Barat, sekitar 30 Km dari kota Kupang. Di Pantai Tablolong ini terdapat
lopo-lopo atau tempat beristirahat sejenak untuk sekedar duduk bersantai.
Pantai Tablolong juga menyediakan warung yang berada di sekitar kawasan Pantai
Tablolong.
Di sebalah barat Pantai Tablolong terdapat vila untuk mereka yang ingin
menikmati Pantai Tablolong lebih lama. Untuk tarif dari vilanya pun cukup
mahal, maka tak heran hanya turis mancanegara saja yang kebanyakan menginap di
vila ini. Di kawasan pantai ini juga terdapat rawa yang menjadi tempat untuk
pembibitan ikan. Pantai Tablolong selain menjadi daerah penghasil rumput laut
terbesar untuk NTT, daerah ini juga lokasi wisata wisatawan mancanegara dan
domestik. Pantai Tablolong ini dihiasi santigi atau pempis acidula takni
tumbuhan perdu yang banyak diburu orang karena keunikannya. Santigi tumbuh liar
di beberapa bagian pantai.
Taman Wisata Alam Camplong
Hutan Camplong merupakan hutan wisata dengan pemandian alamnya yang indah
dan sejuk, karena terletak di kaki Gunung Fatuleu. Wisata Hutan Camplong ini
terletak di pinggiran jalan menuju Kota Soe, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten
Kupang, atau 46 kilometer dari kota Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Hutan wisata ini banyak didiami jenis satwa yang dilindungi. Di Hutan
Camplong juga banyak terdapat sumber daya alam, seperti sumber mata air, kolam
renang alami, aneka jenis flora seperti kayu merah, pinus, lontar, eucalyptus,
dan beragam jenis fauna seperti kera, ayam hutan, tupai, kuskus, dan burung
(nuri, kakaktua, merpati, puyuh, bangau, elang, tekukur, beo).
Kawasan hutan Camplong memiliki penangkaran buaya, rusa timor dan ular
sanca. Di kawasan ini juga dapat ditemui berbagai hewan endemik, seperti rusa
timor, burung kakak tua berbahu hijau kekuningan (Olive-shouldered Parrot) dan
merpati berpunggung hitam (Black-backed Fruit-Doves). Sedangkan flora endemik
yang dapat ditemukan adalah kayu cendana (Santalun Album).
Air Terjun Tesbatan
Air Terjun Tesbatan berada di Kecamatan Amarasi. Berjarak kurang lebih 54
km dari kota Kabupaten dapat dijangkau dengan tarnsportasi umum dan pribadi.
Air Terjun Tesbatan dengan spesifikasi daya tariknya yang mempunyai 5 tingkat
yang lokasinya diantara Desa Tesbatan yang berfungsi melindungi hutan-hutan di
Desa Tesbatan. Memiliki panorama yang asli dan indah serta berhawa dingin. Disamping
itu juga tempat untuk rekreasi mandi dan kemping, tempat itu banyak
menghasilkan sayur-sayuran untuk kebutuhan Kota Kupang.
Air Terjun Oenesu
Air
Terjun Oenesu yang terletak sekitar 17 kilometer (km) dari Kota Kupang dan
Pantai Lasiana sekitar 12 km arah Timur Kota Kupang, NTT.
Air terjun Oenesu merupakan sebuah tujuan wisata utama yang selalu ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Pada hari libur atau Minggu, objek wisata yang satu ini bisa dikunjungi lebih dari 1.500 orang.
Air terjun Oenesu merupakan sebuah tujuan wisata utama yang selalu ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Pada hari libur atau Minggu, objek wisata yang satu ini bisa dikunjungi lebih dari 1.500 orang.
Selain itu masih banyak objek wisata lainnya di NTT yang belum disebutkan diatas.
6.
Makanan dan Minuman Khas
Moke
Moke adalah minuman khas orang Flores. Ada moke putih dan hitam. Moke
putih adalah nira hasil sadapan dari pohon lontar atau pohon enau. Moke putih
akan manis rasanya bila wadah tampungan bersih. Biasanya bambu berukuran seruas
dicuci bersih dan dikeringkan kemudian digantungkan pada ujung mayang yang
telah dijepit atau dipukul-pukul kemudian dipotong ujungnya. Akan kelihatan ada
cairan bening menetes dari ujung mayang.
Catemak Jagung
Catemak jagung adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur. Catemak jagung
adalah makanan penutup yang terbuat dari jagung, labu lilin, dan kacang hijau
yang dimasak dengan bumbu masak penyedap rasa. Tidak seperti warnanya yang
manis seperti kolak, catemak rasanya asin. Sambal Ikan Teri: Di daerah Ntt ikan
teri cukup populer sehingga dijadikan makanan yang cukup familiar.
Cara membuat makanan yang satu ini juga tidaklah susah. Pertama tama
panaskan minyak lalu masukkan lengkuas dan daun jeruk kamudian masukkan ikan
teri tambahkan garam lalu aduk hingga kering. Sebenarnya resep paten untuk
membuat makanan ini tidak ada karena cara membuatnya bisa dikreasikan dan
disesuaikan dengan selera masing masing.
Daging Se’i
Daging se’i adalah daging (sapi atau babi) yang dibumbui dan diasap agar
dapat disimpan lebih lama. Kata se’i berasal dari bahasa Pulau Rote yang
berarti daging tipis yang diiris memanjang. Sebelum disajikan, daging se’i
dapat diolah kembali sesuai dengan selera.
Daging se’i sepintas memang mirip daging asap ala barat, seperti ham,
namun dengan cita rasa yang berbeda. Proses pembuatan se’i terbilang sangat
tradisional karena masih menggunakan bara api yang berasal dari arang dan daun
kesambi. Kesambi atau kosambi adalah pohon yang bisa tumbuh di daerah kering
dan termasuk kerabat dekat rambutan karena tergolong suku Sapindaceae.
Proses pengasapan diawali dengan mengiris daging memanjang dan
melumurinya dengan garam. Kemudian digantung untuk mengeringkan kandungan air
atau darah di dalam daging selama beberapa jam. Sementara itu, daun kesambi
digunakan sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan. Inilah yang membuat
aroma dan warna daging tetap terjaga.
Tapa Kolo
Salah
satu makanan khas yang masih belum punah adalah Tapa Kolo. "Tapa"
adalah bakar dan "Kolo" adalah nasi bambu. Tapa Kolo adalah membakar
nasi dengan menggunakan bambu kecil. Biasanya, warga lokal Manggarai Timur
memasak nasi dengan bambu pada acara syukuran tahunan atau “Penti” di rumah
adat gendang. Di kebun untuk memulai tanam padi, juga di persawahan. Bahkan
acara-acara besar di kampung-kampung.
http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/04/kebudayaan-nusa-tenggara-timur.html