Kamis, 26 Januari 2017

PKN - Ragam Budaya NTT

NUSA TENGGARA TIMUR





1.      Pengetahuan Umum
Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote, Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue. Ibukotanya terletak di Kupang, Timor Barat. Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 550 pulau, tiga pulau utama di Nusa Tenggara Timur adalah Flores, Sumba dan Timor Barat.
Provinsi ini menempati bagian barat pulau Timor. Sementara bagian timur pulau tersebut adalah bekas provinsi Indonesia yang ke-27, yaitu Timor Timur yang merdeka menjadi negara Timor Leste pada tahun 2002.
 Portugis telah membuat kota ini memiliki peran penting karena sebelumnya NTT merupakan tempat yang terpencil dan jarang dikunjungi pendatang. Portugis juga yang telah memberi nama Pulau Timor dan Solor.
 Abad ke-17, Belanda mencoba mengambil alih namun sedikit yang telah dilakukan di wilayah ini. Setelah berabad-abad, kehidupan alam liar di sini tidak berubah sehingga cocok untuk Anda yang menginginkan petualangan di tempat yang eksotik dan alami.
 Nusa Tenggara Timur biasa dikenal dengan bumi Flobamor karena merupakan singkatan dari nama pulau-pulau besar yang merangkai Propinsi tersebut yaitu Flores, Sumba, Timor dan Alor di samping itu banyak pulau-pulau lain yang berada di dalamnya.

Nusa Tenggara Timur memiliki beberapa sub etnis di dalamnya yang berbeda bahasa maupun adat-istiadatnya. Sub etnis itu antara lain:
·        Suku Dawan, di pulau Timor
·        Suku Belu, di bagian selatan dekat perbatasan Timor Leste
·        Suku Marae, dekat perbatasan Timor Leste
·        Suku Kari, dekat perbatasan Timor Leste
·        Suku Kemak dekat perbatasan dengan Timor Leste
·        Suku Helong, di sekitar kota Kupang dan pulau Semau
·        Suku Rote di pulau Rote
·        Suku Sabu di pulau Sabu
·        Suku Alor di pulau Alor
·        Suku Flores di pulau Flores
·        Suku Sumba di pulau Sumba

Penduduk asli Nusa Tenggara Timur terdiri dari berbagai suku yang mendiami daerah-daerah yang tersebar diseluruh wilayah Nusa Tenggara Timur yaitu sebagai berikut:
o      Helong: Sebagian wilayah Kabupaten Kupang (Kec.Kupang Tengah dan Kupang Barat serta Semau).
o      Dawan: Sebagian wilayah Kupang (Kec. Amarasi, Amfoang, Kupang Timur, Kupang Tengah, Kab timor Tengah selatan, Timor Tengah Utara, Belu (bagian perbatasan dengan TTU).
o      Tetun: Sebagian besar Kab. Belu dan wilayah Negara Timor Leste.
o      Kemak: Sebagian kecil Kab. Belu dan wilayah Negara Timor Leste.
o      Marae: Sebagian kecil Kab. Belu bagian utara dekat dengan perbatasan dengan Negara Timor Leste.
o      Rote: Sebagian besar pulau rote dan sepanjang pantai utara Kab Kupang dan pulau Semau.
o      Sabu / Rae Havu: Pulau Sabu dan Raijua serta beberapa daerah di Sumba.
o      Sumba: Pulau Sumba.
o      Manggarai Riung: Pulau Flores bagian barat terutama Kan Manggarai dan Manggarai Barat.
o      Ngada: Sebagian besar Kab. Ngada.
o      Ende Lio: Kabupaten Ende.
o      Sikka-Krowe Muhang: Kabupaten Sikka.
o      Lamaholor: Kabupaten Flores Timur meliputi Pulau Adonara, Pulau Solor dan sebagian Pulau Lomblen.
o      Kedang: Ujung Timur Pulau Lomblen.
o      Labala: Ujung selatan Pulau Lomblen.
o      Pulau Alor: Pulau Alor dan pulau Pantar.

              Selain itu, Povinsi Nusa Tenggara Timur kaya akan bahasa daerah. Jumlah bahasa yang dimiliki cukup banyak dan tersebar di masing-masing pulau seperti di bawah ini:
*   Timor, Rote, Sabu, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya menggunakan bahasa Kupang, Melayu Kupang, Dawan Amarasi, Helong Rote, Sabu, Tetun, Bural.
*   Alor dan pulau-pulau disekitarnya menggunakan bahasa Tewo kedebang, Blagar, Lamuan Abui, Adeng, Katola, Taangla, Pui, Kolana, Kui, Pura Kang Samila, Kule, Aluru, Kayu Kaileso.
*   Flores dan pulau-pulau disekitarnya menggunakan bahasa melayu, Laratuka, Lamaholot, Kedang, Krawe, Palue, Sikka, lio, Lio Ende, Naga Keo, Ngada, Ramba, Ruteng, Manggarai, bajo, Komodo.
*   Sumba dan pualu-ulau kecil disekitarnya menggunakan bahasa Kambera, Wewewa, Anakalang, Lamboya, Mamboro, Wanokaka, Loli, Kodi.

2.      Sumber Daya Alam

*   Pertanian dan Perkebunanan
Produksi pertanian adalah padi, jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian, sayur-sayuran dan buah-buahan. Luas arela tanaman produktif meningakat sebesar 11,94% dan peningkatan prosuksi sebesar 9,97%
*   Kehutanan
Luas arela hutan adalah 1,81 juta hektar dengan hasil hutan adalah 87000m3 kayu dan arang, serta 29,78 juta ton berupa hasil non kayu, kulit dan madu sebanyak 24000L
*   Pertambangan
Potensi pertambangan berupa eksplorasi panas bumi di Flores, penambangan marmer di Timor dan penambangan biji besi di Sumba. Selain itu, terdapat komoditas yang bernilai rendah berupa batu karang, sirtu, batu pecah, batu gelondongan, batu warna dan batu kapur. 
Dari segi susunan batuannya, 40% dari propinsi NTT terdiri atas batuan Kompleks Bobonaro, yang selama ini dikenal memiliki kandungan mangan tinggi. Dari segi kualitas, logam mangan di propinsi NTT ini merupakan salah satu yang terbaik dan termasuk kualitas nomor satu di dunia. Cadangan mangan di NTT pada saat eksplorasi diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri logam di Indonesia dan pasar ekspor untuk puluhan maupun ratusan tahun ke depan.


3.      Ciri Khas dan Kesenian

Berikut ini adalah beberapa ciri khas serta kesenian yg ada di NTT :

o    Rumah Adat

Salah satu contoh rumah adat Nusa Tenggara Timur disebut Saoata Musalakitana. Rumah Saoata Musalakitana adalah rumah rumah adat di NTT, untuk tempat tinggal lurah, camat atau pembesar lainnya. Rumah ini berbentuk panggung dan dibawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu yang tiangnya berdiri dari landasan batu besar, sehingga tidak perlu ditanam dalam tanah.

o   Pakaian Adat

Pakaian adat yang dipakai kaum pria di NTT berupa topi dengan bentuk yang khas, baju jas ttup, selempang kain tenun dan bersarung kain tenun. Sebilah golok terselip didepan perut. Perhiasan yang dipakai berupa kalung dan pending.
Sedangkan wanitanya memakai hiasan kepala berbentuk bulan sabit, kain tenun yang menyelempang di bahu dan kain tenun yang menutup bagian dada hingga kaki.perhiasan yang dipakai adalah subang, kalung, pending, dan gelang tangan. Pakaian ini berdasarkan pakaian adat Rote.

o   Tari-Tarian Daerah

a.       Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yag dipakai berupa cambuk dan perisai.
b.      Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara Khinatan. Tari ini berupa upacan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhinat sehat lahir dan batin dan suksesdalam hidupnya.
c.       Tari Lendo Nusa Malole, berarti tarian ini dari negeri yang indah. Tari garapan yang menggunakan irirngan musik sasando ini merupakan tari penyambut tamu yang memanfaatkan gerak gerak tari tertentu agar massa ikut dalam kegembiraan.
d.      Tari lego-lego, biasa digunakan dalam segala kegiatan upacara adat di alor. Namun, sekarang lebih banyak digunakan saat menyambut tamu, dalam acara pernikahan, dan sebagainya. Tarian Lego-lego adalah tarian khas dimana bentuk lingkaran adalah ciri khasnya. Warga saling merangkul, bernyanyi dan bergerak seirama. Terkadang mereka berjalan perlahan, terkadang cepat setengah berlari namun menyamping. Gelang-gelang yang menghiasi kaki perempuan Takpala menghasilkan nada tersendiri dari gemerincing gelang yang berpadu.


o   Senjata Tradisional

Senjata yang umumnya dipakai oleh penduduk NTT adalah Sundu atau Sudu, semacam keris. Penduduk menganggapnya sebagai senjata tikam yang keramat. Senjata lainnya adalah Saweo, Pisau, Kampak, Parang, dan Senapan Tumbuk. 

o   Alat Musik Sasando
Sasando merupakan alat musik tradisional khas pulau Rote, Nusa tenggara Timur. Di pulau Rote, istilah Sasando sering disebut sasandu yang berarti alat yang bergetar atau berbunyi. Cara memainkan alat musik ini dengan dipetik.
Konon, Sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Sekilas bentuk sasando mirip alat musik petik lainnya, seperti gitar, biola, dan kecapi. Namun, uniknya Sasando memiliki bunyi merdu khas yang berbeda. Sasando terbuat dari daun lontar dan bambu. Sedangkan dawainya terbuat dari kawat halus seperti senar string. Setiap lima tahun sekali daun lontar harus diganti, karena daun ini mudah berjamur.


o   Kain Tenun NTT
Kain Tenun NTT adalah kain yang dibuat dari proses menenun oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur. Tenun sendiri merupakan kegiatan membuat kain dengan cara memasukan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin, biasanya telah diikat dahulu dan sudah dicelupkan ke pewarna alami. Pewarna alami tersebut biasanya dibuat dari akar-akar pohon dan ada pula yang menggunakan dedaunan.
Berdasarkan cara membuat, kain tenun NTT dibedakan menjadi :
·       Tenun ikat, motif diciptakan dari pengikatan benang. Pada daerah lain yang diikat ialah benang pakan maka pada kain tenun di NTT dibuat dengan cara kain lungsi yang diikatkan.
·       Tenun Buna, berasal dari Timor Tengah Utara, yaitu menenun dengan cara menggunakan benang yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke pewarna.
·       Tenun Lotis, Sotis atau Songket: Proses pembuatan nya mirip dengan proses pembuatan tenun Buna.


4.      Sistem Mata Pencarian dan Ekonomi

Sebagian besar wilayah Nusa tenggara Timur tidak memiliki tanah yang subur, miskin sumber alam, dan iklimnya amat kering. Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi terkering di Indonesia. Tapi bukan berarti wilayah Nusa Tenggara Timur tidak punya potensi ekonomi yang memadai.
Sebagian warga Nusa Tenggara Timur mengolah tanaman perkebunan dan tanaman komersial seperti cabe, kopi, kakao,dan mete yang hasilnya dijual ke pedagang perantara setempat atau dari luar pulau. Selain itu penduduk Nusa Tenggara Timur juga banyak yang beternak, terutama sapi dan kerbau, serta kerajinan tenun ikat dan ukiran. Usaha-usaha itu umumnya dilakukan dalam skala kecil dan menengah (UKM).

5.      Objek Wisata

*    Taman Nasional Pulau Komodo
Pulau Komodo terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo . Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape, termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pulau Komodo, tempat hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. diperkirakan sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.

*      Gunung Kelimutu
Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Para penduduk di sekitar Danau Kelimutu percaya, bahwa pada saat danau berubah warna, mereka harus memberikan sesajen bagi arwah orang - orang yang telah meninggal. Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.


*      Pantai Tablolong
Pantai Tablolong merupakan salah satu pantai yang terletak di Nusa Tenggara Timur. Mengapa dinamakan Tablolong karena mengambil dari nama sebuah kampung nelayan kecil di ujung paling timur. Pantai Tablolong berlokasi di Kupang Barat, sekitar 30 Km dari kota Kupang. Di Pantai Tablolong ini terdapat lopo-lopo atau tempat beristirahat sejenak untuk sekedar duduk bersantai. Pantai Tablolong juga menyediakan warung yang berada di sekitar kawasan Pantai Tablolong.
Di sebalah barat Pantai Tablolong terdapat vila untuk mereka yang ingin menikmati Pantai Tablolong lebih lama. Untuk tarif dari vilanya pun cukup mahal, maka tak heran hanya turis mancanegara saja yang kebanyakan menginap di vila ini. Di kawasan pantai ini juga terdapat rawa yang menjadi tempat untuk pembibitan ikan. Pantai Tablolong selain menjadi daerah penghasil rumput laut terbesar untuk NTT, daerah ini juga lokasi wisata wisatawan mancanegara dan domestik. Pantai Tablolong ini dihiasi santigi atau pempis acidula takni tumbuhan perdu yang banyak diburu orang karena keunikannya. Santigi tumbuh liar di beberapa bagian pantai.


*      Taman Wisata Alam Camplong
Hutan Camplong merupakan hutan wisata dengan pemandian alamnya yang indah dan sejuk, karena terletak di kaki Gunung Fatuleu. Wisata Hutan Camplong ini terletak di pinggiran jalan menuju Kota Soe, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, atau 46 kilometer dari kota Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Hutan wisata ini banyak didiami jenis satwa yang dilindungi. Di Hutan Camplong juga banyak terdapat sumber daya alam, seperti sumber mata air, kolam renang alami, aneka jenis flora seperti kayu merah, pinus, lontar, eucalyptus, dan beragam jenis fauna seperti kera, ayam hutan, tupai, kuskus, dan burung (nuri, kakaktua, merpati, puyuh, bangau, elang, tekukur, beo).
Kawasan hutan Camplong memiliki penangkaran buaya, rusa timor dan ular sanca. Di kawasan ini juga dapat ditemui berbagai hewan endemik, seperti rusa timor, burung kakak tua berbahu hijau kekuningan (Olive-shouldered Parrot) dan merpati berpunggung hitam (Black-backed Fruit-Doves). Sedangkan flora endemik yang dapat ditemukan adalah kayu cendana (Santalun Album).


*      Air Terjun Tesbatan
Air Terjun Tesbatan berada di Kecamatan Amarasi. Berjarak kurang lebih 54 km dari kota Kabupaten dapat dijangkau dengan tarnsportasi umum dan pribadi. Air Terjun Tesbatan dengan spesifikasi daya tariknya yang mempunyai 5 tingkat yang lokasinya diantara Desa Tesbatan yang berfungsi melindungi hutan-hutan di Desa Tesbatan. Memiliki panorama yang asli dan indah serta berhawa dingin. Disamping itu juga tempat untuk rekreasi mandi dan kemping, tempat itu banyak menghasilkan sayur-sayuran untuk kebutuhan Kota Kupang.


*      Air Terjun Oenesu
Air Terjun Oenesu yang terletak sekitar 17 kilometer (km) dari Kota Kupang dan Pantai Lasiana sekitar 12 km arah Timur Kota Kupang, NTT.
Air terjun Oenesu merupakan sebuah tujuan wisata utama yang selalu ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Pada hari libur atau Minggu, objek wisata yang satu ini bisa dikunjungi lebih dari 1.500 orang.
Selain itu masih banyak objek wisata lainnya di NTT yang belum disebutkan diatas.


6.      Makanan dan Minuman Khas 

*      Moke
Moke adalah minuman khas orang Flores. Ada moke putih dan hitam. Moke putih adalah nira hasil sadapan dari pohon lontar atau pohon enau. Moke putih akan manis rasanya bila wadah tampungan bersih. Biasanya bambu berukuran seruas dicuci bersih dan dikeringkan kemudian digantungkan pada ujung mayang yang telah dijepit atau dipukul-pukul kemudian dipotong ujungnya. Akan kelihatan ada cairan bening menetes dari ujung mayang.


*      Catemak Jagung
Catemak jagung adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur. Catemak jagung adalah makanan penutup yang terbuat dari jagung, labu lilin, dan kacang hijau yang dimasak dengan bumbu masak penyedap rasa. Tidak seperti warnanya yang manis seperti kolak, catemak rasanya asin. Sambal Ikan Teri: Di daerah Ntt ikan teri cukup populer sehingga dijadikan makanan yang cukup familiar.
Cara membuat makanan yang satu ini juga tidaklah susah. Pertama tama panaskan minyak lalu masukkan lengkuas dan daun jeruk kamudian masukkan ikan teri tambahkan garam lalu aduk hingga kering. Sebenarnya resep paten untuk membuat makanan ini tidak ada karena cara membuatnya bisa dikreasikan dan disesuaikan dengan selera masing masing.


*      Daging Se’i
Daging se’i adalah daging (sapi atau babi) yang dibumbui dan diasap agar dapat disimpan lebih lama. Kata se’i berasal dari bahasa Pulau Rote yang berarti daging tipis yang diiris memanjang. Sebelum disajikan, daging se’i dapat diolah kembali sesuai dengan selera.
Daging se’i sepintas memang mirip daging asap ala barat, seperti ham, namun dengan cita rasa yang berbeda. Proses pembuatan se’i terbilang sangat tradisional karena masih menggunakan bara api yang berasal dari arang dan daun kesambi. Kesambi atau kosambi adalah pohon yang bisa tumbuh di daerah kering dan termasuk kerabat dekat rambutan karena tergolong suku Sapindaceae.
Proses pengasapan diawali dengan mengiris daging memanjang dan melumurinya dengan garam. Kemudian digantung untuk mengeringkan kandungan air atau darah di dalam daging selama beberapa jam. Sementara itu, daun kesambi digunakan sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan. Inilah yang membuat aroma dan warna daging tetap terjaga.


*      Tapa Kolo
Salah satu makanan khas yang masih belum punah adalah Tapa Kolo. "Tapa" adalah bakar dan "Kolo" adalah nasi bambu. Tapa Kolo adalah membakar nasi dengan menggunakan bambu kecil. Biasanya, warga lokal Manggarai Timur memasak nasi dengan bambu pada acara syukuran tahunan atau “Penti” di rumah adat gendang. Di kebun untuk memulai tanam padi, juga di persawahan. Bahkan acara-acara besar di kampung-kampung.


           Sumber :






http://www.kebudayaanindonesia.com/2014/04/kebudayaan-nusa-tenggara-timur.html